AS Sewot, Iran Masa Bodoh
jpnn.com, IRAN - Sanksi dari Amerika Serikat (AS) tidak membuat Iran gentar. Kemarin, Minggu (29/10), Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa negaranya akan terus memproduksi misil. Padahal, program misil itulah yang membuat AS berang dan menjatuhkan sanksi baru.
Rouhani berpendapat, yang dilakukan pihaknya tidak melanggar Resolusi PBB 2231 Tahun 2015. Resolusi itu membahas program nuklir Iran dan implementasi dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPoA) yang telah disepakati Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa (UE).
”Kami akan terus memproduksi berbagai senjata yang kami butuhkan dan menyimpannya serta menggunakannya kapan saja untuk mempertahankan diri, integritas wilayah, dan negara kami,” tegas pemimpin 68 tahun itu di hadapan parlemen Iran.
Pidato Rouhani disiarkan secara nasional lewat saluran televisi Iran. Presiden ke-7 Iran tersebut menyatakan, Iran tidak melanggar aturan hukum internasional.
Dalam pidatonya, Rouhani juga mempertanyakan kredibilitas dan tanggung jawab Negeri Paman Sam itu. Sebab, AS telah bersikap seenaknya. Mereka menyetujui JCPoA, tapi gara-gara ganti pucuk pimpinan, AS berubah sikap.
Padahal, di lain pihak Iran telah memenuhi kesepakatan yang sudah ditandatangani bersama itu. ”Kalian secara eksplisit telah melanggar dan mengabaikan kesepakatan yang sudah disetujui Dewan Keamanan (DK) PBB,” tegas Rouhani.
Pernyataan Rouhani tersebut hanya berselang empat hari dari sanksi baru yang dijatuhkan AS ke Iran. Kamis (26/10) House of Representative AS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang memuat sanksi terhadap Negeri Para Mullah itu.
RUU tersebut kini berada di tangan senat untuk mendapat persetujuan menjadi undang-undang. Isinya, antara lain, sanksi terhadap individu maupun organisasi yang terlibat dalam program misil Iran. (Reuters/CNN/sha/c10/any)
Presiden Iran Hassan Rouhani seakan meneriakkan "bodo amat" dengan pernyataanya soal sanksi Amerika Serikat
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza