AS Tarik Semua Jet Tempur
Pembelotan Kedua, Libya Kirim Pejabat ke Inggris
Sabtu, 02 April 2011 – 12:21 WIB
WASHINGTON - Bukan hanya pasukan anti-Muammar Kadhafi yang mengalami pukulan karena terus terdesak loyalis pemerintah. Pasukan koalisi juga mengalami cobaan berat kemarin (1/4). Itu terjadi setelah keputusan Pentagon "Kementerian Pertahanan Amerika Serikat" menarik seluruh pesawat tempurnya dari Libya hari ini.
Tak pelak, seperti dilansir Associated Press, keputusan tersebut langsung menuai beragam kritik. Termasuk dari dalam AS. Sejumlah anggota Kongres AS menyatakan keputusan itu mengakibatkan pemerintahan Presiden Barack Obama terlihat lemah.
Baca Juga:
Dengan melimpahkan komando serangan udara kepada NATO, Washington terkesan tunduk kepada keinginan Kadhafi. "Momentum yang dipilih sungguh sangat tepat," sindir Senator John McCain.
Mantan lawan Obama pada Pemilihan Presiden AS 2009 itu menyesalkan serah terima kepemimpinan yang justru dilakukan saat pasukan yang loyal kepada Kadhafi mencapai sukses besar. Menurut politikus Partai Republik tersebut, saat ini peran AS sebagai pemimpin koalisi justru sangat dibutuhkan. Sedangkan beberapa politisi lain juga menganggap kebijakan itu aneh dan membingungkan.
WASHINGTON - Bukan hanya pasukan anti-Muammar Kadhafi yang mengalami pukulan karena terus terdesak loyalis pemerintah. Pasukan koalisi juga mengalami
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan