AS Temukan Mineral Berharga di Afghanistan
Bernilai Lebih dari USD 1 Triliun
Selasa, 15 Juni 2010 – 15:57 WIB
Hanya saja Omar menolak menyebutkan kandungan mineral berharga yang ditemukan ahli geologi AS di Afghanistan itu. Namun berdasarkan laporan USGS tahun 2007, ada data tentang sumber daya mineral Afghanistan yang disusun selama kurun waktu 1950-an hingga 1985.
Baca Juga:
Hanya saja, banyak data tentang itu yang disembunyikan dan dilindungi oleh para ilmuwan Afghanistan selama konflik sepanjang lebih dari dua dekade itu. The New York Times edisi kemarin yang mengutip pejabat senior di AS, menyebutkan bahwa kekayaan mineral Afghanistan bernilai USD 1 triliun yang belum dimanfaatkan itu jauh melebihi cadangan mineral yang diketahui sebelumnya.
Kekayaan terpendam itu dinilai cukup untuk mengubah perekonomian Afghanistan dan bahkan mungkin perang Afghanistan juga. Mineral yang belum dimanfaatkan hasil temuan USGS itu antara lain berupa besi, tembaga, kobalt, emas serta logam industri penting lainnya seperti lithium.
Sementara menurut majalah Times yang mengutip memo dari Departemen Pertahanan AS, Pentagon, dengan kekayaan mineralnya itu Afghanistan diibaratkan sebagai "Saudi Arabianya lithium". Lithium adalah material dalam industri baterai untuk laptop dan telepon selular.
KABUL – Banyak pihak bertanya-tanya tentang motif Amerika Serikat yang begitu ngotot ingin menduduki Afghanistan. Selama ini AS selaliu berdalih
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer