AS Tuding Rusia Rancang Video Propaganda untuk Invasi Ukraina
Mereka mengatakan pihaknya tidak merencanakan invasi, tetapi bisa mengambil tindakan militer jika tuntutan keamanan mereka tidak dipenuhi.
Moskow pada Kamis menuduh Washington mengabaikan seruannya untuk meredakan ketegangan.
Tuduhan itu muncul sehari setelah AS mengumumkan akan mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania.
"Jelas bahwa itu bukan langkah-langkah untuk meredakan ketegangan, sebaliknya menjadi tindakan yang mengarah pada peningkatan ketegangan," kata Peskov.
"Kami selalu menyerukan mitra Amerika kami untuk berhenti menambah ketegangan di benua Eropa. Sayangnya, Amerika terus melakukannya," kata dia.
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung kelompok separatis di bagian timur negara itu.
Moskow menuntut jaminan keamanan dari Barat, termasuk janji NATO untuk tidak mengakui Kiev, ketika 100 ribu tentara Rusia dikerahkan ke dekat perbatasan Ukraina.
Pemerintah AS telah mengatakan kecil kemungkinan bagi Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam waktu dekat.
Amerika Serikat menuding Rusia merancang video propaganda untuk menginvasi Ukraina.
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina