AS Tutup Kedubes, Barat Tarik Para Dubes

Tekanan atas Syria Menguat, Menlu Rusia Temui Assad

AS Tutup Kedubes, Barat Tarik Para Dubes
AS Tutup Kedubes, Barat Tarik Para Dubes
Menurut Valero, Prancis akan melanjutkan pembahasan sanksi atas Syria dengan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) lain. Dia berharap rencana UE menjatuhkan sanksi ekonomi atas rezim Assad bisa terwujud. Sebab, tekanan ekonomi itu bakal menjadi pukulan telak bagi Assad dan seluruh kroninya sehingga mereka mau meletakkan jabatan.

 

Seperti AS, Prancis beserta Inggris dan Italia tidak akan selamanya menarik dubes dari Syria. Valero menegaskan bahwa dubes dan diplomatnya akan kembali ke Syria dalam waktu dekat. Apalagi, UE menyatakan tidak akan menarik delegasinya di Syria. "Kami akan bertahan di Syria untuk melakukan pengawasan dan memberikan laporan," terang Michael Mann, jubir UE.

 

Sementara itu, Menlu Rusia Sergei Lavrov, 61, tiba di Damaskus dalam kunjungan kemarin. Ribuan warga ibu kota menyambut kedatangan Lavrov dengan sorak-sorai. Begitu tiba, Lavrov langsung mengikuti pawai di pusat kota dengan pengawalan ketat. Kepala Intelijen Asing Rusia Mikhail Fradkov, yang menemani Lavrov, menuju istana kepresidenan.

 

"Terima kasih Rusia dan Tiongkok," bunyi beberapa spanduk yang sengaja dibentangkan di beberapa sudut ibu kota. Damaskus yang beberapa waktu lalu menjadi ajang pertempuran tentara Assad dan oposisi juga berhias. Balon dan pita warna-warni mempercantik kota. Para pendukung Assad berjejer di pinggir jalan sambil melambai-lambaikan bendera Syria dan Rusia.

 

DAMASKUS - Keberingasan para tentara pemerintahan Presiden Bashar al-Assad terhadap demonstran di Syria membuat dunia internasional geram. Tekanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News