AS Tutup Kedubes, Barat Tarik Para Dubes
Tekanan atas Syria Menguat, Menlu Rusia Temui Assad
Rabu, 08 Februari 2012 – 23:43 WIB
"Penting bagi masyarakat Arab hidup berdampingan dalam damai. Masing-masing pemimpin di tiap negara juga seharusnya saling peduli karena mereka berbagi tanggung jawab yang sama," ujar Lavrov dalam pertemuan dengan Assad.
Prancis dan Inggris berharap, dalam kunjungannya ini, Lavrov bisa membujuk Assad agar mundur dan mengakhiri krisis politik di Syria. Sayang, tekanan dunia internasional tak membuat pasukan Assad berhenti menyerang.
Kemarin, militer pemerintah melanjutkan serangannya di Kota Homs. Dalam serangan hari ke-4 itu, sedikitnya 15 warga sipil tewas. Namun, militer mengklaim bahwa empat korban tewas adalah serdadu. Mereka bersikeras bahwa serangan itu dilancarkan kepada teroris yang bersembunyi di Homs.
Bahkan, oposisi Dewan Nasional Syria (SNC) menyebut data jumlah korban jiwa tambahan. Sebelumnya, laporan menyatakan bahwa 50 tewas dalam serangan atas Homs dan beberapa wilayah lain pada Senin lalu. Menurut SNC, roket dan artileri tentara pro-Assad yang membombardir beberapa kota juga menewaskan 79 warga sipil lainnya.
DAMASKUS - Keberingasan para tentara pemerintahan Presiden Bashar al-Assad terhadap demonstran di Syria membuat dunia internasional geram. Tekanan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer