AS Ungkap Aliran Dana Rusia ke Politikus di Berbagai Negara, Nilainya Luar Biasa
jpnn.com, WASHINGTON DC - Rusia diam-diam telah menghabiskan lebih dari USD 300 juta (Rp 4,4 triliun) sejak 2014 untuk mempengaruhi politikus di lebih dari 24 negara, AS menuduh.
Tuduhan Departemen Luar Negeri didasarkan pada asesmen intelijen AS yang dirilis pada Selasa (13/9).
Seorang pejabat senior dari pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan: "Kami pikir ini hanyalah puncak gunung es."
Rusia belum secara terbuka mengomentari masalah ini. Moskow sendiri telah berulang kali menuduh AS ikut campur di luar negeri.
Intelijen Amerika menilai bahwa ini adalah angka minimum. "Rusia kemungkinan telah mentransfer dana tambahan secara diam-diam dalam kasus-kasus yang tidak terdeteksi," kata pejabat di pemerintahan Biden.
Asesmen intelijen AS tidak menyebutkan negara atau pejabat tertentu yang diyakini menjadi sasaran Rusia - tetapi mengatakan mereka tersebar di empat benua.
AS telah berbagi informasi tersebut kepada beberapa negara yang politikusnya menerima aliran dana rahasia dari Rusia.
Sumber kantor berita AFP di pemerintahan Biden menuduh Rusia telah menghabiskan sekitar USD 500.000 untuk mendukung Partai Demokrat dalam pemilihan 2017 di Albania dan juga membiayai partai atau kandidat di Bosnia, Montenegro dan Madagaskar.
Rusia diduga membiayai sejumlah partai politik dan kandidat pemilihan di berbagai negara
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?
- Sandra Dewi Jelaskan Uang Rp 3,15 M dari Harvey Moeis, Oh Ternyata
- Tamron Luruskan Soal Aliran Rp 124 M di Kasus Timah: Bukan Saya yang Hitung
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Herindra Ditunjuk Menjadi Kepala BIN, PKR: Dia Sangat Profesional dan Kompeten dalam Bidang Intelijen