AS Ungkap Aliran Dana Rusia ke Politikus di Berbagai Negara, Nilainya Luar Biasa

Sumber itu juga mengatakan Kremlin telah menggunakan Brussel sebagai pusat yayasan dan front lain yang mendukung kandidat sayap kanan.
Perusahaan fiktif dikatakan digunakan untuk mendanai partai-partai Eropa dan untuk membeli pengaruh di tempat lain.
Pihak berwenang Rusia sejauh ini tidak membuat pernyataan publik tentang klaim AS.
Moskow sebelumnya menyalahkan badan intelijen CIA Amerika karena ikut campur dalam urusan negara lain, termasuk dengan mendukung berbagai kudeta di seluruh dunia.
AS telah ikut campur dalam pemilihan asing lebih dari 80 kali di seluruh dunia antara tahun 1946-2000, tidak termasuk kudeta atau upaya perubahan rezim, menurut database yang disimpan oleh peneliti Universitas Carnegie Mellon Dov Levin.
Pada hari Selasa, juru bicara departemen luar negeri Ned Price menyebut dugaan pendanaan rahasia Rusia sebagai "serangan terhadap kedaulatan".
Tahun lalu, pejabat intelijen AS menilai dalam sebuah laporan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan telah mengizinkan upaya untuk mempengaruhi pemilihan Amerika tahun 2020 demi mantan Presiden Donald Trump.
Tetapi dikatakan tidak ada pemerintah asing yang mengkompromikan hasil akhir.
Rusia diduga membiayai sejumlah partai politik dan kandidat pemilihan di berbagai negara
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik