AS v Ghana: Ajang Pelampiasan Dendam

AS v Ghana: Ajang Pelampiasan Dendam
LAMPIASKAN - Pemain AS saat merayakan gol Donovan di menit akhir, dalam laga lawan Aljazair, di Stadion Loftus Versfeld, Pretoria, 23 Juni. Foto: Jeff Mitchell/Getty Images/FIFA.com.
Bradley dan timnya beruntung akan mendapat dukungan besar dari suporternya dalam laga di Rustenburg nanti. Dukungan itu sudah terlihat ketika mereka bermain 1-1 lawan Inggris pada laga pertamanya 12 Juni lalu di kota itu. Saat itu, suporter AS berbaris di pinggir jalan menuju stadion dengan membawa bendera, spanduk dan berbagai atribut berwarna merah, putih dan biru.

AS sendiri, berharap bisa melewati Ghana, sehingga mereka mampu menyamai prestasi pada edisi 2002. Bahkan, jika AS mampu membukukan dua kemenangan lagi, mereka akan menyamapi prestasi 1930. Di mana, saat itu AS menembus semifinal dan merebut posisi ketiga. "Dua kemenangan lagi akan sangat luar biasa bagi kami," ujar striker Jozy Altidore.

"Tapi kenapa tidak dengan empat kemenangan lagi - segala sesuatunya sangat mungkin. Maksud saya, kami saat ini berada  di jalur yang benar untuk menjadi juara," sambungnya.

Di sisi lain, beban berat diusung Ghana. Sebab, skuad asuhan Milovan Rajevac itu praktis menjadi satu-satunya wakil Afrika yang tersisa. Sebagai wakil Afrika, Ghana pun dituntut melaju lebih jauh lagi.

JOHANNESBURG - Empat tahun lalu Amerika Serikat (AS) punya peluang untuk menembus babak perdelapan final atau 16 besar.  Sayang, Ghana memupus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News