Tinggal Berharap kepada Majelis Hakim, Keluarga Yosua Ingin Ferdy Sambo Dihukum Mati

jpnn.com, JAKARTA - Kuasa hukum keluarga almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Martin Lukas Simanjuntak, mengomentari tuntutan hukuman seumur hidup untuk Ferdy Sambo.
Menurut Martin, tuntutan hukuman untuk terdakwa dalang pembunuhan berencana dan perintangan penyidikan (obstruction of justice) kematian Brigadir J itu tidak sesuai harapan keluarga almarhum.
Martin mengatakan jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa Ferdy Sambo menggunakan Pasal 340 KUHP tentang delik pembunuhan berencana.
Merujuk ancaman hukuman pada pasal itu, Martin menyatakan semestinya jaksa menuntut mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri tersebut dengan pidana mati.?
“Keluarga berharap jaksa tadinya menuntut dengan pidana maksimal," kata Martin saat dikonfirmasi, Rabu (18/1).
Oleh karena itu, harapan keluarga Brigadir J tinggal pada majelis hakim yang menyidangkan perkara tersebut.
Martin mengatakan kliennya sangat berharap majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menjatuhkan hukuman mati kepada Ferdy Sambo.
Advokat dari Firma Hukum Victoria itu menegaskan putusan majelis hakim tidak selalu harus berdasar tuntutan JPU.
Martin Lukas Simanjuntak mengatakan Ferdy Sambo didakwa dengan Pasal 340 KUHP, sehingga semestinya JPU mengajukan tuntutan dengan hukuman maksimal.
- Pembunuh Sadis di Dumai Ditangkap Beberapa Jam setelah Kejadian, Ini Motifnya
- PN Jaksel Terima 2 Permohonan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- Sepasang Kekasih Pelaku Pembunuhan Divonis Bui Seumur Hidup
- Buronan Kasus Pembunuhan Tertangkap setelah Bikin Keributan
- Sidang Putusan Perkara Pembunuhan Ricuh, Ini Masalahnya
- KPK tak Hadir, PN Jaksel Tunda Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto