Asah Jagoan di Pilkada, PDIP Gelar Sekolah Partai Lagi
jpnn.com, DEPOK - PDI Perjuangan kembali menggelar sekolah partai untuk mengasah para jagoannya yang akan bertarung pada Pilkada Serentak 2018.
Sebanyak 88 calon kepala daerah dan wakil yang diusung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengikuti pendidikan di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat, mulai hari ini Minggu (28/1) hingga 1 Februari mendatang.
Mereka akan mendapat materi dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan Misbah juga akan menghadiri agenda itu.
Kepala sekolah partai PDI Perjuangan Komarudin Watubun mengatakan, peserta kali ini merupakan gelombang kedua Pilkada Serentak 2018.
Dia menambahkan, salah satu materi unggulan yang diberikan adalah perspektif pemikiran Bung Karno dalam kebijakan publik pemerintahan yang mendukung kebebasan beragama.
"Pemahaman ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan PDI Perjuangan perlu diketahui mereka,” kata Komarudin, Minggu (28/1).
Anggota DPR yang karib disapa Bung Komar itu menjelaskan, hal penting lainnya dalam sekolah tersebut adalah visi dan misi partai dalam pemerintahan serta strategi pemenangan Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019
PDI Perjuangan kembali menggelar sekolah partai untuk mengasah para jagoannya yang akan bertarung pada Pilkada Serentak 2018.
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Alasan Dimansyah Laitupa Rilis Single Baru Bertepatan Momen Pilkada Serentak
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Survei Axispol: Elektabilitas Muflihun-Ade Unggul di Pilkada Kota Pekanbaru
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Menjelang Pilkada Serentak, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Guru Tidak Golput