Asah Kepekaan Siswa Jadi Reporter Lewat Backpacker Traveler
Wachid Ervanto selaki mentor penulisan dan jurnalistik pada program itu mengatakan, peserta harus peka menangkap informasi dari berbagai tempat yang mereka kunjungi. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah stimulus bagi peserta untuk menciptakan embrio penulis muda yang juga tidak hanya andal di bidang fotografi dan videografi, tapi juga mampu menangkap informasi dari setiap tempat yang dikunjungi dan menuangkannya ke dalam tulisan.
“Karena sebenarnya menulis sudah merupakan bagian dari keseharian mereka, update status, memberi caption di berbagai sosial media kan juga bisa jadi bukti empiris bahwasanya sebenarnya mereka sudah terbiasa menulis walaupun mungkin hanya terbatas di sosial media mereka masing masing, tapi kalau kemampuan ini di-manage tentunya akan memberikan output skill yang berguna di masa depan mereka kelak tentunya,” ujar Wachid.(adv/jpnn)
JAKARTA - Yayasan MataAir yang bergerak di bidang pendidikan menggelar program Djakarta Creative School. Program itu disusun untuk memanfaatkan momen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai