Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997

Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. Foto:Evan Zumarli/Sumatera Ekspres
Venue-venue itu mayoritas dibangun dengan kocek APBD dan pihak ketiga. Hingga Minggu lalu (10/4), dana APBN baru turun Rp 374 miliar. Dana sebanyak itu, antara lain, digunakan untuk membangun wisma atlet (Rp 200 miliar), renovasi Stadion Gelora Jakabaring (Rp 34 miliar), dan kolam renang (Rp 75 miliar). Tersendatnya kucuran dana dari pemerintah itulah yang ditengarai membuat ketir-ketir Panlok Palembang.

"Siang malam kami terus bekerja untuk menyelesaikan venue-venue itu. Meskipun, dana dari pemerintah belum turun semua. Kami sudah berkerja, tapi kok ya dikritik terus. Tapi, tidak apa-apa. Kami  jadikan itu sebagai penyemangat," tambah Muddai.

Belum lagi masalah infrastruktur lainnya, seperti pelebaran Jalan Kol H Barlian Palembang, yang belum kunjung selesai. Jalan tersebut merupakan akses utama dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II menuju ke pusat kota. Pihak pengelola awalnya menargetkan selesai Oktober mendatang. Namun, banyaknya kendala yang dihadapi membuat mereka mengibarkan bendera putih alias menyerah.

"Kami pesimistis proyek tersebut bisa selesai sebelum SEA Games," keluh Aidil Fikri, kepala Satuan Nonvetikal dan Pelaksanaan Jalan Metropolitan Palembang. Padahal, jika pelebaran tersebut berlangsung sukses, kemacetan yang sering terjadi di Palembang pada jam-jam kerja bisa tereduksi. Namun, mereka memiliki trik tersendiri untuk mencegah macet yang kemungkinan akan dialami para kontingen. Di antaranya, memperbanyak moda transportasi.

JAKARTA - Menjadi tuan rumah SEA Games (pesta olahraga negara-negara ASEAN) sebenarnya bukan hal baru bagi Indonesia. SEA Games 2011 yang dilaksanakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News