Asal Posting di Medsos Soal Penculikan Anak, Ini Akibatnya
jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terus melakukan pemantauan di media sosial terhadap pelaku penyebar hoaks. Terbaru, dua pelaku penyebar hoaks dibekuk di Makassar, Sulawesi Selatan.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedua pelaku adalah NR (22) dan US (27). Keduanya masing-masing menyebarkan hoaks di akun Facebooknya.
“Ada dua yang ditangkap di Makassar. Sekarang masih dalam pemeriksaan,” kata Dedi, Senin (5/11).
Untuk NR, dia adalah wanita yang ditangkap tadi pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Dia ditangkap setelah diduga menyiarkan hoaks penculikan dan penjualan organ tubuh anak yang meresahkan masyarakat.
Melalui akun Facebooknya, pelaku menyebarkan video beserta keterangan yakni, ”VIDEO NO HOAX Penculikan serta penjualan serta penjualan organ tubuh di pasar gelap, jaga anak kalian baik.” Dari pemeriksaan, diketahui pelaku bermaksud mengingatkan orang-orang agar waspada terkait penculikan anak.
Pada hari yang sama, polisi menangkap US (27). Dia ditangkap pukul 11.40 Wita.
Melalui akun Facebooknya, pelaku menyebarkan video dengan caption yang berisi hoaks.
”Penculikan anak di Batua Raya!!! Hati-hati, jaga baik-baik anak kita!!! Assalamualaikum Batua Raya geger tertangkap pencuri anak-anak. Menurut pengakuan tersangka. Ada beberapa anggotanya atau kelompok tersebar di Makassar. Yg diincar umur 7 tahun ke bawah 1 organ tubuh Rp 1 milyar. JAGALAH ANAK-ANAK KITA.” tulis pelaku.
Divhumas Polri mengimbau agar masyarakat cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial dengan tidak ikut menyebarkan hoaks.
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Pilkada 2024 Telah Usai, Ketua LUIS Ingatkan Umat Muslim Jangan Terprovokasi Hoaks
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks