Asal-usul Bom Molotov, Peledak yang Lagi Merakyat di Ukraina

jpnn.com, KIEV - Kementerian Dalam Negeri Ukraina menerbitkan melalui berbagai saluran komunikasi sebuah instruksi bagi warga sipilnya untuk menyiapkan bom molotov dan melemparkannya ke tank atau kendaraan militer Rusia.
Bom molotov atau molotov cocktail bukan barang langka di Ukraina sejak Rusia menginvasi.
Ribuan warga sipil Ukraina mempersenjatai diri dengan bom molotov.
Media-media di Ukraina ikut menginformasikan, membagikan infografis tentang sasaran yang paling tepat untuk bom molotov. Jika itu tank, di bagian mana yang paling rentan berdampak kena serangan bom molotov, dan sebagainya.
"Selama perang Soviet-Finlandia pada 1939, tentara Finlandia melawan tank dengan botol-botol itu," bunyi imbauan pemerintah Ukrania kepada warganya, tentang bahan peledak buatan sendiri itu.
Bom molotov adalah bahan peledak buatan sendiri yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar dalam wadah kaca tebal seperti botol anggur, wiski atau sampanye.
Dengan peledak itu, warga sipil Ukraina telah membantu menjaga kota-kota utama negara itu, seperti Kiev atau Kharkiv, tetap di bawah kendali mereka.
Kenapa bom itu disebut molotov?
Nama bahan peledak rakitan itu berasal dari mantan petinggi Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau Uni Soviet bernama Vyacheslav Mikhailovich Molotov.
Ribuan warga sipil Ukraina mempersenjatai diri dengan bom molotov menyerang tank Rusia.
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia