Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif
Kamis, 30 Juni 2011 – 11:06 WIB

Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif
"Pemikiran saya, terciptanya rokok kretek yang dibuat nenek moyang kita dulu bukan tanpa dasar. Rokok kretek dibuat untuk obat batuk," ungkap pria yang mengambil program doktor di Nagoya University, Jepang, tersebut.
Sayangnya, fakta ilmiah itu tak pernah diperhatikan pemerintah, terlebih oleh industri rokok kretek di Indonesia. Mereka tak memiliki hasil riset dan pengembangan produk yang memadai.
Padahal, ditinjau dari aset serta volume perdagangan rokok di Indonesia, riset seputar rokok sesungguhnya gampang direalisasikan. Seiring arus globalisasi, rokok kretek yang merupakan produk kearifan lokal itu dilanda isu sebagai produk tak sehat tanpa didukung data hasil riset memadai.
Ironisnya, isu rokok tak sehat berembus dari luar negeri serta dibangun melalui kegiatan riset asing. Sementara itu, potensi lokal kurang percaya diri untuk melakukan inovasi tentang rokok sehat. Apalagi, ide tentang rokok sehat terkesan menentang arus. "Muncul pemikiran saya untuk ikut mengkaji bahaya rokok. Apa memang sudah final asap rokok itu berbahaya?" ujarnya.
Di tengah maraknya perdebatan soal bahaya merokok, kini muncul penemuan menarik tentang rokok sehat. Yakni karya Prof Sutiman Bambang Sumitro MS
BERITA TERKAIT
- 5 Rahasia Resep Masker Kunyit untuk Kulit Wajah Cerah Alami, Nomor 2 Silakan Dicoba
- 7 Perbedaan Menarik Penggunaan Herbal untuk Alergi Makanan dan Debu
- Obati Sinusitis dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- 5 Rekomendasi Tempat Liburan Ramah Anak, Dekat di Jakarta
- 7 Perbandingan Herbal Lokal dan Obat Kimia untuk Batuk yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Cara Mudah Mengolah Biji Ketumbar, Kolesterol Bakalan Tidak Berkutik