Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif

Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif
Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif
Ketertarikan Sutiman meneliti rokok dimulai pada 2007. Secara garis besar, prinsip yang dia lakukan kala itu adalah menghilangkan radikal bebas dari asap rokok. Selain itu, memodifikasi makro molekul yang terkandung dalam asap rokok lewat sentuhan teknologi dengan ukuran lebih kecil.

"Divine cigarette ini ada senyawanya, sehingga mampu menjinakkan radikal bebas. Tapi, senyawanya apa saja, itu yang masih dalam proses dipatenkan," ucap guru besar UB yang kini diperbantukan sebagai dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, tersebut.

Bagi perokok, penggunaan divine cigarette ini cukup mudah. Filter yang menempel di rokok diambil, selanjutnya diganti divine cigarette hasil penemuan Sutiman. Dengan begitu, divine cigarette menggantikan filter asli pada rokok. "Filter yang asli tinggal diambil dan diganti divine cigarette ini. Tak rumit," jelas dosen yang juga bertugas di program doktor pendidikan biologi UM (Universitas Negeri Malang) itu.

Dari beberapa responden yang menggunakan divine cigarette, didapat data sesuai tujuan penelitian. Di antaranya, merokok terasa lebih ringan. Bahkan, menghasilkan manfaat di luar yang dipikirkan. Di antaranya, saat merokok di ruang ber-AC, tak timbul kabut tebal dan tak meninggalkan bau di ruangan. Lebih dari itu, perokok pasif lebih aman ketika berdekatan dengan si perokok.

Di tengah maraknya perdebatan soal bahaya merokok, kini muncul penemuan menarik tentang rokok sehat. Yakni karya Prof Sutiman Bambang Sumitro MS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News