ASEAN Bebas Roaming dan Visa
Kesepakatan Sepuluh Anggota KTT di Bali
Jumat, 18 November 2011 – 08:52 WIB
"Kita harus memastikan realisasi dari Master Plan on ASEAN Connectivity untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik serta membangun peluang untuk investasi, perdagangan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Kita harus memberi kesempatan yang adil bagi warga negara kita untuk mendapatkan keuntungan dari semakin terintegrasinya perekonomian kawasan," kata presiden.
Pembukaan KTT ASEAN dihadiri sembilan pemimpin kepala negara ASEAN, minus Presiden Filipina Benigno Aquino III yang diwakili Sekretaris Presiden Filipina Ramond Carandang." Sementara, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra yang sempat dikabarkan tidak hadir karena sedang mengatasi bencana banjir di negaranya, tiba di Bali Kamis pukul 02.00 WITA.
Pemimpin negara ASEAN lain yang hadir dalam pembukaan KTT ASEAN adalah Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Laos Thingsing Thammavong, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Presiden Myanmar Thein Sein, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long.
Keterhubungan ASEAN juga menjadi isu yang dikeluhkan negara-negara yang melakukan kerjasama perdagangan dengan ASEAN. Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Kimihiro Ishikane mencontohkan, saat ini sulit bagi industri otomotif asal Jepang yang berbasis di Thailand untuk mengekspor produk ke Tiongkok dan India melalui jalur darat. Hal ini disebabkan masih belum ada kesepakatan antara Thailand dengan Myanmar dan Laos dalam transportasi antarnegara."
NUSA DUA--Koneksivitas sepuluh negara anggota ASEAN menjadi salah satu fokus pembicaraan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Bali yang dibuka
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan