ASEAN Menciptakan Ekosistem Ekonomi Lewat Implementasi MEA
Di sisi lain, mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengingatkan tatanan ekonomi dunia saat ini semakin mengalami pergeseran. Volatilitas pasar keuangan, meningkatnya resiko sengketa perdagangan dan pesatnya perkembangan teknologi digital menjadi tantangan tersendiri.
“Di sinilah ketangguhan ASEAN sebagai suatu ekosistem ekonomi diuji. Kita harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan menciptakan stabilitas dan mengelola resiko. Kita harus menggunakan momen pertumbuhan untuk memperbaiki kerangka kebijakan,” urai Bamsoet.
Selain itu, Wakil Ketua Umum KADIN ini menilai adanya konflik dagang di antara negara-negara besar dunia harus disikapi dengan bijak. Kendati hanya menimbulkan sedikit dampak langsung bagi produk domestik bruto ASEAN, namun dampak global yang mungkin ditimbulkan harus tetap dimitigasi.
“Di tengah gelombang proteksionisme yang semakin marak, dibutuhkan penguatan integrasi ekonomi melalui peningkatan perdagangan intra ASEAN. Selain itu, integrasi ekonomi dengan lingkup yang lebih luas juga harus dilakukan. Salah satunya, melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). ASEAN membutuhkan akselerasi perundingan RCEP yang akan membuka peluang kerjasama ekonomi antara 16 negara anggota yang memberikan kontribusi lebih dari 30 persen produk domestik bruto dunia,” pungkas Bamsoet.(adv/jpnn)
Beberapa negara anggota ASEAN mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata pertumbuhan global yang diproyeksikan hanya 3,9 persen.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju