Asep Kambali, Pendiri Komunitas Historia Indonesia Jakarta
Tak Sangka Bisa Datangkan Penghasilan Puluhan Juta
Rabu, 20 Juni 2012 – 00:02 WIB

Asep Kambali saat kongko di sebuah cafe di Jakarta, Kamis (14/6), lalu. Foto : Priyo Handoko/Jawa Pos
Pada 22 Maret 2003, Asep berhasil mendirikan Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia, cikal bakal KHI. Anggota awalnya cuma tujuh mahasiswa UNJ dan UI. Dengan dana seadanya, komunitas tersebut rutin menggelar acara setiap bulan.
Biasanya, mereka tur ke museum atau bangunan bersejarah di Jakarta dan sekitarnya. Mereka juga mengadakan diskusi berkala, menyebarkan brosur, serta membuat blog dan milis komunitas itu.
Dalam perjalanannya, Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia lebih dikenal sebagai KHI. Sambil terus berusaha menghidupkan KHI, pada 2005 Asep bekerja menjadi site manager Museum Bank Mandiri di Jakarta. Tapi, itu tak bertahan lama. Pada Mei 2007, dia memutuskan untuk keluar.
"Soalnya, saya diancam dekan. Dikasih waktu tiga bulan. Disuruh pilih segera menyelesaikan skripsi atau di-DO (drop out)," ceritanya.
Asep Kambali pernah merasa tidak suka dengan mata pelajaran sejarah. Tapi, dalam setahun, semua berubah. Bahkan, di kemudian hari, dia mendirikan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu