Asep Kambali, Pendiri Komunitas Historia Indonesia Jakarta
Tak Sangka Bisa Datangkan Penghasilan Puluhan Juta
Rabu, 20 Juni 2012 – 00:02 WIB
Pada 22 Maret 2003, Asep berhasil mendirikan Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia, cikal bakal KHI. Anggota awalnya cuma tujuh mahasiswa UNJ dan UI. Dengan dana seadanya, komunitas tersebut rutin menggelar acara setiap bulan.
Biasanya, mereka tur ke museum atau bangunan bersejarah di Jakarta dan sekitarnya. Mereka juga mengadakan diskusi berkala, menyebarkan brosur, serta membuat blog dan milis komunitas itu.
Dalam perjalanannya, Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia lebih dikenal sebagai KHI. Sambil terus berusaha menghidupkan KHI, pada 2005 Asep bekerja menjadi site manager Museum Bank Mandiri di Jakarta. Tapi, itu tak bertahan lama. Pada Mei 2007, dia memutuskan untuk keluar.
"Soalnya, saya diancam dekan. Dikasih waktu tiga bulan. Disuruh pilih segera menyelesaikan skripsi atau di-DO (drop out)," ceritanya.
Asep Kambali pernah merasa tidak suka dengan mata pelajaran sejarah. Tapi, dalam setahun, semua berubah. Bahkan, di kemudian hari, dia mendirikan
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara