Asep Klaim Tak Kenal Para Terduga Teroris di Palembang
Asep pun kembali minta belikan senpi kepada Tembel dan Rahmat Chandra. Keduanya, menemui Bram Fitra, Fitra menghubungi temannya minta disiapkan senpi. Didapat lagi dua senpi rakitan, per pucuknya Rp3 juta dan Rp1,5 juta. Sementara 10 butir peluru, dihargai Rp500 ribu. Begitu senpi ditangan Asep, diserahkannya kepada Irsad.
Di sana ternyata sudah ada Panji Koko dan Pujianto. Setelah menerima senpi, Panji Koko dan Pujianto berangkat ke Jakarta menumpang bus. Satu jam kemudian, disusul Irsad.
Irsad sendiri belakangan, terlibat aksi bom bunuh diri di Mapolres Surakarta pada 5 Juli 2016. Dari dua kasus teroris itu, Asep ditangkap di OKU Selatan pada 15 Agustus 2016. Disusul kemudian ditangkap pula Tembel dan Rahmat Chandra pada 15 Maret 2017. (dwa/air)
Sejumlah terduga teroris yang diciduk Densus 88 Antiteror, Minggu (10/12) kemarin, disebut memiliki hubungan dengan Asep Nurjaman.
Redaktur & Reporter : Budi
- Jadwal Misa Natal 2024 di Gereja Santo Yoseph Palembang
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan