Aset BTN Diprediksi Bakal Tembus Rp 400 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Direktur BTN Nixon L.P Napitupulu menyatakan aset bank diperkirakan akan tembus Rp 400 triliun.
Sementara, laba bersih diestimasi mencapai Rp 3 triliun (unaudited), alias di atas konsensus analis sebelumnya yang memperkirakan laba bersih berada di kisaran Rp 2,8 triliun.
Salah satu penopang utama laba bersih adalah keberhasilan manajemen menurunkan biaya dana secara signifikan dengan memperbanyak porsi dana murah melalui inovasi digital.
“Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi biaya dana bisa membuat aset akhir 2022 bakal tembus Rp 400 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp300 triliun," ujar Nixon.
Selain mengubah struktur biaya dana, perbaikan fundamental juga dilakukan dengan memperbaiki kualitas kredit. Ada tiga cara yang dilakukan.
Pertama, menjual atau mengalihkan kredit macet senilai Rp 1 triliun.
Kedua, kembali ke khittah sebagai bank penyalur kredit rumah. Nixon menjelaskan, manajemen belajar banyak dari kekeliruan membiayai proyek apartemen. Segmen ini bukanlah bisnis utama BTN.
“Keahlian kami di pembiayaan rumah tapak. Potensi pasarnya bukan hanya sangat besar, juga menjanjikan margin tinggi. Yang perlu kami lakukan adalah menciptakan inovasi tapi tetap dalam konteks pembiayaan rumah tapak,” kata Nixon.
Demi menunjang fitur-fitur layanan super apps, BTN menggandeng inovator dan provider yang relevan.
- BTN Soft Launching BALE
- Menjelang Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 20,37 Triliun
- Menteri PKP: Saya Apresiasi BTN yang Bisa Berikan KPR Kepada Pemilik Warung Bakso
- BTN Tawarkan Sejumlah Promo Menarik di Pameran Properti Expo 2024
- BTN Bersama Kementerian PKP Gelar Dialog Sesi Kedua Program 3 Juta Rumah
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional