Aset Emas Marak, Patok KLM Rp 75 M
Jumat, 15 Juli 2011 – 16:16 WIB
SURABAYA - Nilai aset emas yang lebih tinggi dari inflasi membuat logam mulia banyak diburu oleh masyarakat sebagai investasi. Peluang ini pun diambil oleh PT Bank BRI Syariah untuk memberikan pembiayaan pemilikan emas atau KLM (Kepemilikan Logam Mulia). Eric Kurniawan, Consumer Marketing Manager Kantor Cabang Induk PT Bank BRI Syariah, menambaggkan fungsi lindung nilai emas bisa dilihat dari fakta biaya menunaikan ibadah haji. Biaya berhaji ke Mekka, Arab Saudi dari tahun ke tahun akan semakin turun jika dikonversikan dengan emas. Pada 1997 biaya haji membutuhkan 310 gr emas, namun untuk 2007 turun menjadi 145 gr emas. "Tahun lalu turun lagi hanya dengan 95 gr emas sudah bisa berhaji," tambahnya.
Menurut Mulyatno Rachmanto, Pemimpin Kantor Cabang Induk PT Bank BRI Syariah Surabaya,mereka telah menganalisis bahwa emas dalam jangka panjang harganya naik, serta berfungsi sebagai lindung nilai dari aset nasabah. Dengan kata lain, logam mulia ini memiliki manfaat sebagai lindung nilai terhadap aset seiring kontinuitas kenaikan harga emas dari tahun ke tahun. "Produk ini KLM ini membantu masyarakat yang ingin investasi dengan kredit," katanya di sela memperkenalkan KLM, kemarin (14/7).
Aset emas sendiri sekarang banyak diburu masyarakat. Terbukti, kata Mulyatno, sejak awal bulan ini produk baru BRI Syariah itu sudah mengucurkan KLM Rp 1,6 miliar. "Sampai akhir tahun, kami proyeksikan bisa Rp 75 miliar," tuturnya.
Baca Juga: