Ashraff: Dangdut Sekarang Sudah tak Jelas
jpnn.com - JAKARTA - Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Ashraff yang merupakan menantu dari pedangdut legendaris A Rafiq kembali meramaikan industri musik tanah air. Menurutnya, ia kembali berkarir untuk mengobati kerinduan para penggemar dangdut originial.
"Dangdut murni itu sudah hilang harus ada yang muncul lagi hidupkan dangdut karena itu musik Indonesia tidak boleh hilang," kata Ashraff saat jumpa pers peluncuran album Tak Mungkin Ku Bohongi Kamu di Tebet Green, Jakarta Selatan, Sabtu (29/11).
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Ashraff juga mengkritik untuk musik dangdut saat ini. "Menurut saya dangdut sekarang dangdut tidak jelas banyak unsur luar di sana kurang mendidik," paparnya.
Namun, melihat pasar saat ini, para produser tanah air tak akan berani mengorbitkan dangdut original karya Ashraff. Sadar akan hal tersebut, ia pun menyatakan bahwa siap karyanya dibajak.
"Saya siap dibajak saya tidak akan tuntut siapapun karena dengan begitu lagu dangdut saya didengar dan mengangkat kembali musik Indonesia," ungkap suami dari Fadia A. Rafiq.
"Gimana dangdut ini mau berkembang, mereka tidak berani tampilkan dangdut seperti ini karena mereka hanya tampilkan penyanyi cantik dan lagu yang tidak mendidik. Harusnya mereka buka mata untuk hal seperti ini. Itu yang merusak dangdut. Saya siap bertanggung jawab dengan perkataan saya ini," tutup ayah tiga orang anak ini. (mg1/jpnn)
JAKARTA - Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Ashraff yang merupakan menantu dari pedangdut legendaris A Rafiq kembali meramaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gempi jadi Penyanyi, Gisel Siap Dukung Anak Berkarir di Industri Musik
- Donne Maula Ungkap Fakta Tentang Lagu Ajaib yang Dinyanyikan Gempi
- Edward Akbar Curhat Rindu Anak, Kimberly Ryder: Tinggal Telepon
- Plafon Rumah Orang Tua Ambruk, Haykal Kamil Ungkap Kondisi Sang Ayah
- Lucunya Gempi Merengek Minta Ayam Goreng saat Rekaman Lagu Bareng Yura Yunita
- Istri Piet Pagau Meninggal Dunia, Keluarga Raffi Ahmad Turut Berduka