ASI Tercukupi, Anak Tidak Butuh Susu Kental Manis

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka mengatakan, para orang tua di Indonesia sudah terbiasa memberikan susu kental manis kepada anak.
Menurut dia, kebiasaan itu tidak mudah diubah. Hal itu juga menjadi salah satu tantangan di bidang kesehatan.
Dia menjelaskan, salah satu tantangan di bidang kesehatan adalah memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat mengenai makanan bergizi.
“Kita tidak bisa menyalahkan ibu yang tidak teredukasi. Namun, harus dilihat juga lingkungannya apakah suami atau keluarga membantu agar sang ibu dapat memberikan ASI yang cukup untuk anak. Jika ASI sang anak sudah tercukupi, seharusnya tidak diperlukan lagi tambahan susu kental manis untuk anak,” ujar Isyana, Rabu (4/4).
Karena itu, dia berharap pihak-pihak yang berkompeten dalam isu itu mau memperjuangkan regulasi yang bisa melindungi masyarakat.
“Agar peraturan-peraturan yang tidak tepat atau yang perlu diubah menjadi perjuangan di parlemen. Untuk hal ini dibutuhkan orang-orang yang berkompeten dalam isu susu kental manis,” kata Isyana.
Dia menambahkan, DPR juga bisa mengawasi lembaga atau kementerian bila ada edukasi yang belum menyentuh masyarakat.
“Kami mendorong semua kalangan yang peduli dan mengerti akan persoalan ini untuk masuk ke dalam sistem dan bersama-sama melakukan perubahan,” ujar Isyana.
Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka mengatakan, para orang tua di Indonesia sudah terbiasa memberikan susu kental manis kepada anak
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Komisi II DPR Mengungkap Sumber Masalah Seleksi PPPK 2024, Bukan Hanya BKN
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja