ASI Tercukupi, Anak Tidak Butuh Susu Kental Manis
Sementara itu, Wakil Komisi IX DPR RI Dede Yusuf mengatakan, diperlukan wacana pergantian nama susu kental manis.
Sebab, di dalam susu kental manis terdapat kandungan gula yang tinggi yang bisa berdampak pada kesehatan anak.
“Susu kental manis harus diganti menjadi nama lain agar tidak disamakan dengan susu buat bayi,” kata Dede.
Menurut Dede, jika susu kental manis masih diasumsikan sebagai susu, masyarakat tetap beranggapan produk itu bisa diberikan untuk anak.
Dede mengaku sudah meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kembali melakukan kajian terkait bahaya susu kental manis terhadap bayi.
Di sisi lain, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta BPOM melakukan pengaturan ulang terkait susu kental manis.
“Selain itu, lebih ketat dalam pengawasannya sehingga masyarakat tidak salah persepsi terkait dengan susu kental manis,” kata Tulus. (jos/jpnn)
Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka mengatakan, para orang tua di Indonesia sudah terbiasa memberikan susu kental manis kepada anak
Redaktur & Reporter : Ragil
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Menag Sebut 500 Kasus Perceraian Karena Beda Pilihan, Dede Yusuf Tanggapi Begini
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Sosialisasi Aturan Baru, BPOM Kenalkan Program Jalur Cepat Simantap