Asia Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Global
Selasa, 16 November 2010 – 16:00 WIB
"Dunia telah mengalami dua super-cycle seperti ini sebelumnya. Yang pertama berlangsung tahun 1870 sampai 1913, menjelang perang dunia pertama. Yang kedua dimulai seiring dengan berakhirnya perang dunia kedua dan berlangsung hingga masa krisis minyak di tahun 1973," ungkap Gerard.
Baca Juga:
Para ekonom dunia, kata Gerard, memprediksikan bahwa super-cycle saat ini akan terus berlangsung pada pergantian abad ke 21 hingga tahun 2030. Hal tersebut akan membuka potensi pertumbuhan di pasar negara berkembang, khususnya di negara padat penduduk seperti India, Cina, Indonesia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
"Akan ada ratusan juta manusia yang akan memasuki global workforce (dunia kerja global), memengaruhi urbanisasi, tingkat investasi semakin tinggi dan meningkatnya inovasi tekhnologi. Kalau super cycle sebelumnya lebih didorong oleh populasi yang relatif kecil di barat, maka super-cycle masa kini diprediksi akan melibatkan lebih dari 85 persen populasi dunia," jelas Gerard.(afz/jpnn)
JAKARTA — Perekonomian dunia saat ini disebut sedang berada dalam siklus puncak tertinggi pertumbuhan (super-cycle). Dalam laporan Standart
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Filmty Menangkan Brand of The Year dari World Branding Awards 2024
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- Show Unit Cluster Aurelle Pondok Indah, Hunian Premium di Kawasan Jaksel
- Pertamina Sidak SPBU Jelang Nataru, Pengamat: Sudah on The Track
- Soal Rancangan Permenkes, APTI: Petani Bakal Kesulitan Menjual Tembakau
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon