Asing Ancang-ancang Caplok MBTO
Senin, 06 Juni 2011 – 15:07 WIB
JAKARTA - Performa saham PT Martina Berto Tbk (MBTO) kurang meyakinkan. Sejak listing perdana di lantai bursa efek indonesia (BEI), saham perseroan tidak banyak bergerak. Yang menyedihkan, saham emiten kosmetik itu justru berdamai dan terpuruk di level Rp 530 dari harga IPO Rp 750. Opsi tidak mengambil kebijakan menambah saham publik, karena sebetulnya tidak ada pertumbuhan saham secara instan. Emiten besar dengan fundamental kuat dan profil bagus pun, melalui proses panjang. Jadi, manajemen dalam durasi waktu lima tahun ke depan belum akan mengambil keputusan mengobral saham ke publik. ”Kami tetap optimistis harga saham masih bisa bertumbuh lebih baik lagi. Hanya tinggal menunggu waktu," tukas Bryan.
Meski begitu, fakta tersebut tidak membuat nyali manajemen menciut. Karenanya, mereka memastikan tidak bakal menambah jumlah saham yang beredar di publik. Dan, perseroan tetap yakin dengan fundamental bagus yang dimiliki perusahaan. Optimisme itu makin menebal menyusul kinclongnya kinerja perseroan sepanjang 2010 dan sukses menyumpal dividen kepada para pemegang saham.
Baca Juga:
Tak ayal kondisi itu sukses menggoda beberapa pihak asing masuk saham emiten berbasis produk kosmetik tersebut. "Secara lisan dalam sejumlah pertemuan dengan Bank of America beberapa waktu lalu, tidak sedikit investor asing yang memberi sinyal positif. Tetapi, kami belum menyikapi secara serius," tandas Bryan David Emil, Direktur Utama MBTO, di Jakarta.
Baca Juga: