Asing Ditengarai jadi Penyandang Dana
Minggu, 10 Juni 2012 – 02:02 WIB
"Atau jangan-jangan dibikin tidak solid, karena Pemda tidak efektif sama sekali. Proses Pilkada di Papua juga menimbulkan ketegangan-ketengan baru, sementara aparat intelejen hampir tak berdaya mengungkap dalang penembakan. Bahkan saling curiga," ulasnya.
Meski demikian Seketaris Militer di era Presiden Megawati itu juga mengatakan, harus jujur diakui bahwa kegagalan dalam membangun kesejahteraan Rakyat Papua di bidang kesehatan dan pendidikan mejadi sebab utama. Selain itu, di lapangan memang terjadi marjinalisasi terhadap masyarakat asli Papua.
Faktor lainnya adalah sebagian masyarakat Papua yang sangat trauma dengan pelanggaran HAM akibat operasi milter masa lalu. "Semua masalah ini harus segera ditangani dan diselesaikan secara komprehensif, jangan terlambat agar tak berlarut larut," ucapnya.
Sementara untuk menghadapi pihak asing yang ikut bermain di Papua, pemerintah perlu menempuh dua jalur, yakni operasi intelijen terpadu dan operasi khusus diplomasi. Operasi intelijen tepadu diperlukan lantaran di daerah sudah tak mampu lagi menghadapi situasi yang ada.
JAKARTA - Indikasi adanya pihak asing bermain di Papua semakin nyata seiring rangkaian penembakan akhir-akhir ini. Sebab dalam 18 bulan terakhir
BERITA TERKAIT
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah