Asing Halangi BUMN Strategis Jadi Industri Militer Tangguh
Senin, 23 Februari 2009 – 19:32 WIB
Menanggapi pernyataan Menhan, Wakil ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra justru mempertanyakan ketidakmampuan BUMN strategis menjadi industri militer yang disegani sekaligus menguntungkan. "Mengapa India dan Pakistan atau China bisa?" ujar Yusron mencoba membandingkan Indonesia dengan keberhasilan di India dan China dalam mengembangkan industri militer.
Dalam raker yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga ini, Yusron menilai pemerintah Indonesia tidak tegas dalam memilih partner strategis. "Harus jelas pijakan kita dalam strategi memilih partner, apakah Rusia, China, Amerika," tandasnya.
Sedangkan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Abdillah Thoha, mengkritik rencana Menhan mengkaji dan menginventasrisir para ahli asal Indonesia di luar negeri. Alasannya, kajian itu juga harus dibarengi dengan rencana yang rinci dan menyeluruh untuk tahap 10 hinga 25 tahun ke depan.
"Kajian itu sah-sah saja. tetapi perlu planning yang baik. Bukan sekedar studi, tetapi planning yang detail kita mau buat apa, berapa dan bagaimana dari segi teknis maupun manajerial," tandasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA – Ruginya Badan Usaha Milik Negara (BMUN) strategis disinyalir bukan semata-mata karena kurangnya orang yang mampu secara manajerial
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi