Asing Kuasai 39 Persen Surat Utang, Indonesia Mudah Didikte
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai Indonesia menilai Indonesia mudah didikte pasar.
Salah satu penyebabnya adalah 39 persen kepemilikan surat utang dimiliki asing.
Bhima menambahkan, jumlah utang luar negeri (ULN) terus meningkat, termasuk utang BUMN.
Salah satunya adalah BUMN Karya yang menanjak drastis.
”Namun, sepertinya pemerintah tidak resah. Beda dengan Malaysia, utang yang banyak bikin resah, muncul gerakan bantu bayar utang,” kata Bima akhir pekan kemarin.
Dia menambakan, siapa pun yang menjadi presiden pada 2019 harus mampu mengelola BUMN dan utang-utang.
Apalagi, saat ini berkembang fenomenanya BUMN yang kesulitan pendanaan memilih menerbitkan global bond.
Hal itu tidak lepas dari proyek infrastruktur yang membutuhkan dana sekitar Rp 4.000 triliun.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai Indonesia menilai Indonesia mudah didikte pasar.
- 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP & Kepala BPOM
- Sabet Penghargaan, BNI jadi Bank Operasional Terbaik Pengelola Kas Negara
- Seperti MBG, Prabowo Harus Turun Tangan soal Danantara
- Peruri Perkuat Komitmen Berantas Korupsi demi Tata Kelola yang Bersih
- Pertamina Perkuat Sistem Tata Kelola Perusahaan Sejalan dengan Asta Cita Prabowo-Gibran
- Wujudkan Asta Cita, BNI Hadirkan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja