Asing Kuasai 39 Persen Surat Utang, Indonesia Mudah Didikte
Selasa, 05 Juni 2018 – 01:29 WIB

Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN
Di sisi lain, kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hanya sepuluh persen. Sisanya swasta dan BUMN.
Akibatnya, BUMN dipaksa meneribitkan surat utang baru. Infrastruktur yang dikerjakan dengan tingkat internal rate of return (IRR) rendah.
Dampak negatifnya, empat BUMN karya yang listing di bursa mengalami cashflow negative.
”Jadi, harus ekstrawaspada,” kata Bhima. (dai)
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai Indonesia menilai Indonesia mudah didikte pasar.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Top! TASPEN Berhasil Masuk Jajaran Tempat Kerja Terbaik di Indonesia versi LinkedIn
- TASPEN Raih Penghargaan Employees Choice di Ajang 6th Indonesia Best 50 CEO Award
- TASPEN Imbau Seluruh Peserta Lindungi Data Pribadi dengan Segera Lakukan Ini
- Laris, Posko Arus Balik PTPN IV PalmCo Tol Pekanbaru-Dumai Diserbu Pemudik
- Pererat Silaturahmi dengan Stakeholder, SIG Salurkan Bantuan di 6 Provinsi
- Telkom Lewat IndiBiz Buka Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Ketapang dan Bakauheni