Asing Start Cepat Jelang Pemilu

Investor Dalam Negeri Bisa Terlambat Masuk

Asing Start Cepat Jelang Pemilu
Asing Start Cepat Jelang Pemilu

Dia mengatakan, agresivitas pemodal asing memberikan tanda bahwa mereka optimistis terhadap pasar saham di Indonesia. "Bayangkan saja tahun lalu mereka net sell Rp 20-an triliun dalam setahun saat IHSG (indeks harga saham gabungan) akhirnya ditutup minus 0,9 persen. Sekarang dalam dua bulan saja, setengahnya sudah kembali lagi dan IHSG naik hampir 8 persen secara year to date," katanya. Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG tumbuhb 7,65 persen sejak awal tahun.

Ayub mengatakan, aksi investor asing tidak dilakukan atas dasar spekulasi. Semangat investor asing untuk masuk ke pasar saham di Indonesia, kata Ayub, sebaiknya menjadi pertimbangan bagi pemodal domestik untuk melakukan hal yang sama. Meskipun aksi itu terkesan bertolak belakang dengan konsensus penilaian yang meyakini pasar saham Indonesia baru akan bullish pada semester kedua, atau pasca terpilihnya presiden baru.

Namun jika dicermati, kata Ayub, tidak ada yang salah dengan strategi investor asing itu. Jika tak segera masuk pasar, investor domestik bisa terlambat. Aksi menunggu dan mengamati perkembangan sebaiknya dilakukan pasca pemilu legislatif, atau menjelang terpilihnya presiden baru.

"Sebab sejelek-jeleknya kondisi pasca pemilu nanti, di semester kedua investor asing bisa keluar pasar dengan senang hati (karena sudah mencetak gain positif sejak semester pertama). Atau kalau ternyata benar-benar terjadi pasar bullish di semester kedua, mereka akan lanjut dan semakin kaya."

Pada saat pasar bullish terjadi di semester kedua, pengendali pasar adalah para pemodal besar. Sebaliknya investor kecil hanya sanggup menjadi penonton karena tertinggal oleh posisi pasar yang sudah terlanjur tinggi. (gen/sof)

 


JAKARTA - Investor asing lebih meyakini bahwa awal tahun ini merupakan momen tepat untuk masuk ke pasar saham. Di saat investor domestik melakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News