ASIPPINDO Dukung Perluasan Askses Pembiayaan Inklusif Bagi Pelaku UMKM

ASIPPINDO Dukung Perluasan Askses Pembiayaan Inklusif Bagi Pelaku UMKM
Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (ASIPPINDO) menyelenggarakan diskusi panel bertema 'Empowering Financial Accessibility: Strategic Roles of Financial Institutions in Supporting MSME Growth'. Foto dok ASIPPINDO

Candra menyampaikan tantangan pengembangan UMKM tidak hanya pada aspek pembiayaan, tetapi juga pendampingan yang berkelanjutan.

BRI menjawab tantangan ini melalui berbagai inisiatif strategis seperti Desa BRILIAN, dan pemberdayaan ultra mikro (UMi) bersama PNM dan Pegadaian.

“BRI terus mengedepankan pemberdayaan secara end-to-end yang terintegrasi, mulai dari literasi, pendampingan, hingga pembiayaan digital,” tuturnya.

Dari sisi perbankan syariah, Babas Bastaman menekankan bahwa UMKM merupakan pilar utama perekonomian nasional, dengan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB dan menyerap 97% tenaga kerja.

BSI mencatat lebih dari 64% portofolio pembiayaan UMKM telah menggunakan skema penjaminan, membuktikan efektivitas mekanisme ini dalam menjangkau usaha mikro dan kecil yang belum memiliki agunan.

Lebih dari sekadar pembiayaan, BSI juga membangun ekosistem pemberdayaan melalui pendirian UMKM Center di berbagai kota yang menyediakan pelatihan, konsultasi bisnis, ruang promosi produk, dan literasi keuangan berbasis syariah.

“Transformasi UMKM hanya bisa terjadi jika seluruh elemen ekosistem pembiayaan, penjaminan, dan pemberdayaan berjalan seirama dan berkelanjutan,” ujar Babas.

Sebagai informasi, Indonesia Guarantee Summit 2025 merupakan forum strategis yang diselenggarakan ASIPPINDO sebagai wadah kolaborasi, diskusi, dan inovasi dalam memperkuat industri penjaminan nasional.

Indonesia Guarantee Summit 2025 merupakan forum strategis yang digelar ASIPPINDO sebagai wadah kolaborasi, diskusi, dan inovasi dalam memperkuat penjaminan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News