Asisten Mantan Menpora Imam Didakwa Terima Suap Rp 11,5 Miliar

jpnn.com, JAKARTA - Asisten mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Miftahul Ulum didakwa menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar, dalam perkara suap penyaluran pembiayaan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran 2018.
Suap itu terungkap dalam sidang perdana yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Ni Made Sudani di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), PN Jakarta Pusat, Kamis (30/1).
Dakwaan Jaksa penuntut umum (JPU) menegaskan terdakwa (Miftahul) dan Imam Nahrawi diduga menerima hadiah berupa uang yang seluruhnya berjumlah Rp 11,5 miliar.
Uang itu diberikan Ending Fuad Hamidy selaku Sekjen KONI dan Johnny Awuy selaku bendahara KONI, untuk mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah Kemenpora 2018.
Menurut jaksa penuntut umum yang diketuai Ronald Ferdinand Worotikan, perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 12 huruf a atau pasal 11 atau 12B ayat (1), junto pasal 18 UU RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagaimana telah diubah dalam UU RI Nomor 20 tahun 2001 junto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP. (antara/jpnn)
Uang itu untuk mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah Kemenpora 2018.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem
- KPK Panggil Billy Beras Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Pembayaran Vendor Proyek Retrofit PLTU Bukit Asam Dieksekusi Perusahaan Hengky Pribadi
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK