Askrindo Targetkan Laba Rp 1 Triliun
jpnn.com - JAKARTA – Jelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), perusahaan pelat merah PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) ikut bersolek. BUMN yang bergerak dibidang asuransi atau penjaminan itu tidak mau kalah dengan pelaku bisnis jasa keuangan ASEAN yang bersiap masuk ke pasar asuransi Indonesia.
Beban bertambah karena Kementerian BUMN memberi target keuntungan pada 2015 nanti sebesar Rp 1 triliun. Angka itu, meningkat Rp 340 miliar dibanding realisasi hingga November 2014 yang mencapai Rp 660 miliar. ’’Dalam satu bulan terakhir ini optimistis mendapat Rp 54 miliar,’’ ujar Dirut Askrindo Antonius Chandra.
Pendapatan Askrindo salah satunya berasal dari penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan non-KUR. Askrindo sendiri mendapat alokasi Rp 700 miliar untuk disalurkan melalui 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD), BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri.
Antonius mengatakan, penyaluran KUR di Askrindo tetap menjadi salah satu andalan karena tidak termasuk yang dikaji ulang oleh Menko Perekonomian. Dia menyebut tiap tahun KUR di pihaknya terus membaik. Pembayaran oleh debitur juga disebutnya lancar. ’’KUR mikro dilakukan kembali, yang retail masih dikaji ulang,’’ jelasnya.
Besarnya pasar asuransi tidak mau membuat Antonius kecolongan. Supaya lebih kuat bersaing saat MEA nanti, Askrindo meningkatkan status 38 kantor unit pelayanan (KUP) menjadi kantor cabang. Sarana dan prasarana diperbaiki, begitu juga dengan sumber daya manusia yang ikut diperkuat berdasar standar kompetensi. Penambahan itu membuat Askrindo punya 60 kantor cabang.
’’Supaya lebih efektif dan efisiensi layanan. Tantangan MEA sangat besar sehingga 38 KUP ditingkatkan supaya bisa cepat melayani,’’ tuturnya. Selain itu, Antonius juga menyebut peningkatan status menunjukkan bisnis asuransi tidak tertekan. Selama konsumsi per kapita Indonesia rendah, asuransi tetap laku.
Komisaris Utama Askrindo, Suradji menambahkan, ada kesengajaan kenapa 38 KUP itu ditingkatkan saat ini. Dia ingin para pimpinan cabang bisa segera beradaptasi dan tepat di tahun baru bisa segera ngebut bekerja. ’’Ada target yang harus dicapai. Jadi, bisa langsung lari kencang untuk memenuhi itu,’’ terangnya.
Wahyu Kuncoro, Asisten Deputi Usaha Perbankan dan Asuransi BUMN mengatakan, pemasukan Askrindo selama ini masih didominasi KUR sebesar 60 persen dan 40 persen komersial. Kabar bahwa KUR mikro masih dipertahankan dengan perbaikan disebutnya tetap bisa bisa menambah penghasilan. (dim/mas)
JAKARTA – Jelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), perusahaan pelat merah PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) ikut bersolek. BUMN
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi