ASN Dituntut Jadi Panutan untuk Tidak Menyebarkan Hoaks

ASN dituntut menjadi role model, dituntut bisa menjadi panutan untuk tidak menyebarkan hoaks.
“Etika digital berkaitan erat dengan Netiket. Netiket ini didefinisikan sebagai cara yang benar dan diterima umum dalam berkomunikasi dengan seseorang atau khalayak di internet," terangnya.
Dalam prinsip ini, ujar Gatot, masing-masing harus menyadari bahwa semua ini manusia.
Jadilah terhormat, sabar untuk menghadapi perbedaan perspektif dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.
Perhatikan juga kata yang diketik atau ucapkan. Kritis itu boleh, tetapi jangan merendahkan orang lain.
"Jaga privasi masing-masing. Hanya karena memiliki gawai, bukan berarti bebas merekam apa pun dan siapa pun lalu meng-upload-nya ke internet hanya karena mau viral atau FOMO (Fear of Missing Out),” ujar Gatot.
Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Kemendagri, Wawan Hermawan menekankan bahwa generasi yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi digital mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Setiap orang hendaknya bertanggung jawab terhadap bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, yang mana ada aspek budaya yang perlu diperhatikan. (esy/jpnn)
Dalam kegiatan literasi digital, ASN dituntut menjadi role model dan menjadi panutan tidak menyebarkan hoaks
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Lantik 3.344 PPPK & 352 CPNS, Rudy Susmanto Pengin ASN Jadi Agen Perubahan
- Gandeng Kemendagri, Asbanda Luncurkan SP2D Oline
- 297 PPPK Tapin Dilantik, Bupati Yamani Beri Pesan Begini
- Pengurus DWP Unit Kerja Lingkup Kemendagri Masa Bakti 2024–2029 Resmi Dikukuhkan
- Tukin Dosen ASN di 49 PTN Satker Dirapel 7 Bulan, Cair Juli, Ini Daftarnya