Asosiasi Pengusaha Ikut Desak Reshuffle

Asosiasi Pengusaha Ikut Desak Reshuffle
Ketua Umum APINDO Haryadi Sukamdani saat menjadi pembicara pada diskusi Menanti Sabda Reshuffle di Jakarta, Sabtu (9/5). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ternyata juga disuarakan kalangan pebisnis. Kinerja kabinet selama satu semester ini dinilai sudah layak untuk jadi dasar perombakan.

"Menurut kami waktu enam bulan sangat cukup untuk memberikan penilaian. Di korporasi dua bulan sudah cukup. Jangan sampai sia-siakan waktu," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani kepada wartawan di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/6).

Dia mengatakan, mayoritas sektor perekonomian di Indonesia saat ini mengalami penurunan. Hal itu tidak terlepas dari kinerja menteri-menteri Jokowi yang mengurusi bidang tersebut.

Haryadi mengatakan, banyak kebijakan yang dikeluarkan menteri-menteri Jokowi justru menghambat laju ekonomi. "Misalnya moratorium penangkapan ikan, nelayan kita pendapatannya menurun. PNS gak boleh rapat di hotel, banyak karyawan yang dirumahkan. Jadi Yang terjadi adalah begitu banyak peluang yang hilang. Pendapatan menurun," paparnya.

Lebih lanjut, Haryadi mengaku percaya Jokowi punya pertimbangan yang mantab untuk menempatkan seseorang menjadi kepala sebuah kementerian. Namun, dia harap sang presiden bisa sedikit mengesampingkan pertimbangan yang bersifat politis.

Pasalnya, hal tersebut menjadi salah satu masalah terbesar dalam kabinet yang ada sekarang. Menurut Haryadi, ada banyak menteri yang tidak memiliki kompetensi untuk mengurusi sektor yang dibawahinya.

"Ada beberapa (menteri) yang gak nyambung. Kalau makin lama dipertahankan, kalau bukan ahlinya tunggu saja, hancur," pungkasnya. (dil/jpnn)


JAKARTA - Desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ternyata juga disuarakan kalangan pebisnis. Kinerja


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News