ASPADIN Minta Pemerintah Melindungi Para Pelaku Usaha AMDK dari Isu BPA
jpnn.com, JAKARTA - Para pengusaha di daerah yang tergabung dalam Perkumpulan Perusahan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) mengeluhkan wacana pelabelan BPA di kemasan galon.
Kebijakan tersebut dinilai akan merugikan industri yang sudah mereka bangun susah payah ini.
Willy Bintoro Chandra, salah satu pengusaha asal Semarang sangat menyayangkan adanya kampanye hitam terhadap galon polikarbonat (PC) yang dilakukan sejak 2020 lalu hingga saat ini.
Kampanye hitam itu berupa penyebaran isu bahwa AMDK ini mengandung BPA yang membahayakan kesehatan.
Dia menegaskan isu tersebut tidak benar. AMDK galon PC ini sudah digunakan sejak 1984 dan tidak pernah terdengar membahayakan kesehatan masyarakat.
"Galon guna ulang ini menjadi favorit digunakan sebab ramah lingkungan karena bisa digunakan berulang,” katanya dalam keterangannya dikutip Kamis (24/8).
Pembina ASPADIN wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Tengah itu menyebut kebijakan tersebut jelas akan merugikan industri yang memproduksi kemasan ini.
Selain itu, belum ada bukti empiris bahwa air galon guna ulang ini menyebabkan gangguan kesehatan bagi para konsumen.
ASPADIN meminta pemerintah melindungi para pelaku usaha AMDK dari isu BPA. Sejumlah alasan diajukan sebagai argumentasi.
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- 69 Perusahaan dan Organisasi Raih SNI Award 2024
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat