Aspekpir, BPDPKS dan PalmCo Berkolaborasi Gelar Sosialisasi PSR Pola Kemitraan

Aspekpir, BPDPKS dan PalmCo Berkolaborasi Gelar Sosialisasi PSR Pola Kemitraan
Ratusan petani kelapa sawit dari Provinsi Sumatra Utara dan Aceh mengikuti Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Pola Kemitraan, yang digelar di Medan, Sumatra Utara, pada Kamis (20/6). Foto dok PTPN

jpnn.com, MEDAN - Ratusan petani kelapa sawit dari Provinsi Sumatra Utara dan Aceh mengikuti Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Pola Kemitraan, yang digelar di Medan, Sumatra Utara, pada Kamis (20/6).

Sosialisasi/Bimtek tersebut digelar atas kerja sama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PTPN IV PalmCo dan didukung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan bertajuk 'Pola Kemitraan Menuju Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat Berkelanjutan' itu menghadirkan sejumlah pembicara yang membawakan topik soal kemitraan dan pelaksanaan program PSR di Indonesia.

Ketua Umum Aspekpir Indonesia mengatakan kegiatan tersebut untuk memberikan informasi kepada petani plasma, Pengurus KUD, dan Lembaga Petani yang ada di wilayah Sumatera Utara dan Aceh tentang pelaksanaan program PSR, kendala dan hambatannya dalam rangka percepatan.

"Bagaimana program PSR ini telah berjalan dan bagaimana dukungan pemerintah terhadap kegiatan PSR, sehingga harapan kita semua nantinya, akan terjadi percepatan program PSR yang pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap kesejahteraan petani," ujarnya.

Menurut dia, upaya peningkatan kesejahteraan petani sawit melalui program kemitraan dan PSR merupakan bagian dari praktik Jas Merah dalam industri kelapa sawit.

Sebab, keberadaan petani sawit, khususnya dalam pembangunan kemitraan dengan perusahaan sawit, dimulai puluhan tahun lalu di era kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Dan kemudian berkembang sampai saat ini sehingga luas kebun sawit di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta hektare,” ucap Setiyono.

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keberlanjutan industri sawit, salah satunya dengan program-program BPDPKS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News