Asrorun Niam: Bangun Harmoni, Pemuda Harus Siap Menerima Perbedaan
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh menegaskan pentingnya pemuda belajar membangun hubungan antarbudaya yang beragam agar sikap saling menghormati muncul di tengah perbedaan yang terjadi.
Hal itu disampaikan saat memberi sambutan pada malam perpisahan Pertukaran Pemuda Indonesia Australia (PPIA) 2018/2019, Rabu malam (23/1/2019) di Balai Pauh Janggi Gubernuran, Riau.
"Perlu ada komitmen kuat untuk saling belajar dari berbagai komunitas, saling mengenali sehingga terjadi kesepahaman. Saling mengenali dan memahami satu dengan yang lain akan melahirkan persaudaraan. Sebaliknya, konflik dan disharmoni seringkali dipicu oleh tidak adanya kesiapan untuk menerima perbedaan", ujar Niam.
Lebih lanjut Niam menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo yang senantiasa mengingatkan pentingnya komitmen menjaga persatuan dan persaudaraan. "Persaudaraan atas dasar ikatan keagamaan, meski berbeda mazhab. Persaudaraan atas dasar ikatan kebangsaan meski berbeda suku, agama, dan tradisi. Di atas itu, ada persaudaraan atas dasar kemanusiaan meski berbeda bangsa, negara, dan kebudayaan", jelas mantan aktifis yang kini dipercaya sebagai Ketua Senior Official Meeting om Youth (SOMY) ini.
Menurut Asrorun, PPIA merupakan suatu bentuk upaya memelihara persahabatan bilateral melalui people to people contact. Persaudaraan yang terbangun melalui platform ini merupakan persaudaraan kemanusiaan tanpa memandang ras, suku, atau asal negara. "Di sinilah urgensi pertukaran pemuda Indonesia Australia, sosok yang akan menjadi pemimpin masing2 negara di masa datang", tegasnya.
Banyak pengalaman yang didapatkan seluruh peserta mulai dari fase desa sampai fase kota di Provinsi Riau. Salah satunya yang cukup menarik ialah melalui kunjungan ke salah satu pesantren di Kabupaten Siak.
Melalui kunjungan tersebut, peserta dapat memahami kultur masyarakat secara langsung. Mungkin dalam beberapa waktu ini banyak pemahaman yang keliru akibat informasi yang tersebar melalui media. Pengalaman langsung yang dimiliki tersebut diharapkan dapat membuka pandangan para peserta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh menegaskan pentingnya pemuda belajar membangun hubungan antarbudaya yang beragam agar sikap saling menghormati muncul di tengah perbedaan yang terjadi.
- Gagas Program Jumandi, Kemenpora Gandeng Komdigi untuk Perkuat Kampanye Antijudol
- Kemenpora Raih Peringkat Pertama Monev KIP, Dinobatkan Badan Publik Terbaik Nasional Arkaya Wiwarta Prajanugrah 2024
- Kemenpora Apresiasi Program Kawani Academy Gelar Pelatihan Public Speaking untuk Pemuda
- Kemenpora Gaungkan Perang Melawan Judi Online di Penutupan Pesta Prestasi 2024
- UFC Fight Night Siap Digelar di Indonesia Arena Tahun Depan, Catat Waktunya!
- Menpora Ajak Semua Pihak Gelar Lebih Banyak Acara Kepemudaan & Olahraga Agar Pemuda Tak Main Judol