Assad Nyatakan Perang, TV Pro-Pemerintah Diserang
Kamis, 28 Juni 2012 – 15:31 WIB
Sementara itu, PBB merilis hasil resmi investigasinya atas aksi kekerasan yang meningkat pesat selama beberapa pekan terakhir di Syria. Dalam pernyataan resmi, Komisi HAM PBB yang bermarkas di Jenewa, Swiss, menyebut bahwa situasi Syria terus memburuk pasca-gencatan senjata yang gagal pada April lalu. Bahkan, belakangan ini aksi kekerasan itu mulai mengarah pada konflik sektarian.
Tentang pembantaian lebih dari 100 warga sipil di Houla bulan lalu, PBB menyebut pasukan rezim Assad sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. Karena itu, PBB akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut. Sabtu lusa (30/6) Dewan Keamanan (DK) PBB akan menggelar pertemuan khusus untuk membahas krisis Syria. AS dan Rusia juga dijadwalkan hadir.
"Kekerasan di Syria sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Enam langkah damai yang dirancang Kofi Annan sebagai utusan damai PBB dan Liga Arab tidak terlaksana dengan baik," sesal Jean-Marie Guehenno, wakil deputi PBB untuk Syria. Maka, lanjut dia, sudah saatnya masyarakat internasional beraksi. Apalagi, sampai kini konflik selama sekitar 16 bulan itu telah menewaskan lebih dari 15.500 jiwa. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)
DAMASKUS - Krisis politik kian menyeret Syria lebih dalam ke pusaran konflik. Kelompok bersenjata kembali melancarkan serangan mematikan di ibu kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer