Assad Rekrut Tentara Perempuan
Kamis, 24 Januari 2013 – 02:37 WIB
Pintu masuk sebuah stadion dijaga tentara perempuan bersenjata Kalashnikov. Yang lainnya memeriksa mobil di sebuah pos penjagaan. Mereka menabalkan diri sebagai fedayat. Dalam bahasa Arab, istilah itu berarti orang-orang yang siap mengorbankan diri untuk alasan suci.
"Suami meminta saya untuk bergabung (dengan satuan tentara perempuan) dan saya senang dengan gagasan itu. Saya langsung mendaftarkan diri ke pusat rekrutmen dan dengan mudah diterima," cerita Ramadan, yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi di laboratorium radiologi.
"Sebelumnya saya tidak tahu cara menggunakan senjata dan tidak berani tinggal di rumah sendirian karena khawatir menjadi target penyerangan. Saya ingin belajar mengabdi karena negara saya sedang menderita," ujarnya.
Anggota dari unit militer perempuan pertama di Syria itu berusia 18-50 tahun. Didirikan di Kota Homs, tengah Syria, mereka berjumlah 450 orang.
SYRIA--Di tengah tekanan dunia dan pertempuran sengit dengan kelompok oposisi, Presiden Syria Bashar al-Assad belum kehabisan akal untuk mempertahankan
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan