Assad Rekrut Tentara Perempuan
Kamis, 24 Januari 2013 – 02:37 WIB
Nada Jahjah, pensiunan komandan militer yang ikut menangani pelatihan unit tentara perempuan itu, menyebut bahwa Homs sengaja dipilih karena kota tersebut menjadi medan paling sengit dalam perang saudara di Syria. Oposisi juga menyebut Homs sebagai tempat lahirnya revolusi.
"Ini bukan perang biasa. Bukan seperti perang Oktober (perang Arab-Israel pada 1973), yang musuhnya tidak kita kenal. Dalam perang ini, musuh kami adalah keluarga dan tetangga kami. Negara tetangga membantu persenjataan. Mereka (oposisi) menyebarkan pemikiran fundamentalis serta membunuh dan membantai rakyat Syria. Ini adalah perang yang kejam," paparnya. (AFP/Dailymail/cak/dwi)
SYRIA--Di tengah tekanan dunia dan pertempuran sengit dengan kelompok oposisi, Presiden Syria Bashar al-Assad belum kehabisan akal untuk mempertahankan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan