Assad Tolak Pasukan Perdamaian ke Syria
Selasa, 14 Februari 2012 – 14:11 WIB
DAMASKUS - Pertemuan tingkat menteri luar negeri (menlu) Liga Arab di Kairo, Mesir, Minggu lalu (12/2) menghasilkan kesepakatan yang melegakan oposisi Syria. Sesuai tuntutan Dewan Nasional Syria (SNC), 22 negara anggota Liga Arab mau menjalin hubungan dengan oposisi. Liga Arab juga usul pengiriman pasukan perdamaian di bawah payung PBB ke Syria. Tetapi, Presiden Bashar al-Assad menolak gagasan itu.
Bahkan, beberapa jam setelah Liga Arab mengumumkan hasil pertemuannya, kemarin (13/2) pasukan Assad justru melanjutkan serangan ke Kota Homs, sekitar 162 kilometer Damaskus. Tentara pemerintah memusatkan lagi serangan di kawasan Baba Amr, yang diyakini sebagai markas Free Syrian Army (FSA), kelompok oposisi bersenjata yang beranggotakan para mantan tentara (pembangkang) Syria.
Baca Juga:
"Baba Amr menjadi sasaran serangan sporadis pasukan pemerintah sejak pukul 05.00 (sekitar pukul 10.00 WIB)," terang kelompok HAM Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). Selain memuntahkan peluru di Baba Amr, pasukan Assad juga menggempur kawasan Basra al-Sham, Provinsi Daraa. Di selatan Daraa itu, pasukan pemerintah juga menangkap sejumlah warga sipil.
SOHR melaporkan bahwa pasukan Assad menangkap empat perempuan, ibu dari empat tentara yang membelot. Tidak jelas ke mana mereka itu dibawa. "Sempat terjadi baku tembak antara pasukan pemerintah dan para mantan tentara di Lajat (kawasan di Daraa)," terang lembaga HAM yang berkantor pusat di Kota London, Inggris, tersebut.
DAMASKUS - Pertemuan tingkat menteri luar negeri (menlu) Liga Arab di Kairo, Mesir, Minggu lalu (12/2) menghasilkan kesepakatan yang melegakan oposisi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer