Assad Umumkan Referendum

Assad Umumkan Referendum
Assad Umumkan Referendum
Media pemerintah menyatakan bahwa kelompok teroris bersenjata menyabotase jalur pipa minyak tersebut. Namun, aktivis menyebut bahwa ledakan tersebut akibat serangan pasukan pemerintah. Kepada CNN, aktivis LCC menyebut bahwa jet tempur pasukan Assad yang terbang di atas Baba Amr sengaja meledakkan pinya minyak itu. Tentara pro-Assad juga menembaki warga di kawasan Khaldiya, Homs. Banyak orang terluka dalam serangan tersebut.

Dalam perkembangan lain, di tengah perlawanan yang gencar atas pemerintahannya, Assad justru mengumumkan keputusan penting kemarin. Pemerintah Syria memutuskan menggelar referendum pada 26 Februari mendatang untuk mengubah konstitusi yang akan mengakhiri pemerintahan satu partai di negeri itu.

"Presiden hari ini (kemarin, Red) mengumumkan pada 26 Februari sebagai hari pelaksanaan referendum," ungkap kantor berita SANA mengutip seorang pejabat pemerintah. Konstitusi baru tersebut diharapkan akan membawa Syria memasuki "era baru".

Televisi milik pemerintah memberitakan bahwa, dengan adanya konstitusi baru tersebut, kebebasan akan menjadi "hak asasi" dan berlangsung "pemerintahan dari rakyat untuk rakyat" dalam sistem demokrasi multipartai berdasar pada hukum Islam. Konstitusi baru itu jelas berkebalikan dengan Pasal 8 konstitusi lama Syria yang menyebut bahwa Partai Baath adalah pemimpin negara dan masyarakat.

DAMASKUS - Serangan tentara pemerintahan Presiden Bashar al-Assad atas posisi oposisi di Kota Homs, sekitar 162 kilometer utara Damaskus, terus berlangsung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News