Assad Yakin Rezimnya Tak akan Tumbang
PBB Siapkan Sanksi, Eropa Larang Impor Minyak Syria
Selasa, 23 Agustus 2011 – 09:19 WIB
DAMASKUS - Tumbangnya rezim Muammar Kadhafi di Libya tidak membuat Presiden Syria Bashar al-Assad gentar. Meski dunia menyoroti ketidakadilan yang terjadi di negaranya, pemimpin 45 tahun itu bergeming dan masih percaya diri. Dia pun ngotot bertahan di kursi presiden yang diwarisinya dari mendiang sang ayah, Hafez al-Assad, pada 2000. Dalam wawancara tersebut, Assad juga memperingatkan negara-negara asing agar tak memperkeruh situasi di Syria. Dia mengimbau kepada AS dan sekutunya untuk tidak menjadikan Syria seperti Libya. "Aksi (militer) apapun yang ditujukan pada Syria akan berbalik dengan kekuatan berlipat ganda. Jauh dari bayangan mereka," ancamnya seperti dikutip BBC kemarin.
"Solusi bagi (krisis di) Syria akan bersifat politik. Tapi, segala bentuk kekerasan akan dihadapi dengan tegas oleh pasukan keamanan," kata Assad dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional pada Minggu malam (21/8) waktu setempat atau dini hari kemarin WIB (22/8). Dengan yakin, dia juga menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan tumbang. Dia juga optimistis dukungan pemerintah dan militer terhadap kepemimpinannya masih sangat kuat.
Baca Juga:
Kendati unjuk rasa anti pemerintah terjadi setiap hari, Assad yakin bahwa sikap rakyat Syria akan berubah begitu reformasi yang dia gagas mulai berjalan. Terutama, setelah sistem multipartai diberlakukan di Syria. Melalui sistem baru tersebut, pemerintah mengizinkan oposisi membentuk partai politik sebagai pesaing partai berkuasa (Partai Baath) pada pemilihan umum Februari mendatang.
Baca Juga:
DAMASKUS - Tumbangnya rezim Muammar Kadhafi di Libya tidak membuat Presiden Syria Bashar al-Assad gentar. Meski dunia menyoroti ketidakadilan yang
BERITA TERKAIT
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap