Assad Yakin Rezimnya Tak akan Tumbang

PBB Siapkan Sanksi, Eropa Larang Impor Minyak Syria

Assad Yakin Rezimnya Tak akan Tumbang
Assad Yakin Rezimnya Tak akan Tumbang
Assad yakin, militer Syria mampu melancarkan serangan balasan yang jauh lebih mematikan daripada perkiraan. "Ada dua hal yang akan membuat lawan kewalahan. Yang pertama, peta geopolitik Syria. Dan, yang kedua, kekuatan militer kami," tegasnya. Wawancara di televisi itu adalah penampilan keempat Assad di hadapan publik sejak unjuk rasa anti pemerintah meletus di Syria pada pertengahan Maret lalu.

Assad boleh saja yakin akan bertahan. Tetapi, warga Syria yang sudah lama menjadi korban ketidakadilan justru yakin bahwa tergulingnya Kadhafi sebagai pertanda awal bakal lengsernya Assad. Kemarin ribuan massa oposisi kembali turun ke jalan di seantero Syria. Mereka memadati jalan-jalan utama di ibu kota dan beberapa kota lainnya sambil meneriakkan slogan anti pemerintah.

"Kadhafi telah lengser, kini giliranmu Bashar (Assad)," seru pengunjuk rasa. Mereka juga tidak yakin reformasi yang dijanjikan Assad akan terlaksana. Apalagi, pasukan pemerintah tetap dengan beringas menindas para pengunjuk rasa yang menuntut pergantian rezim. Kemarin beberapa pengunjuk rasa tersungkur ke tanah akibat timah panas yang ditembakkan tentara Assad.

Bersamaan itu, tersiar kabar bahwa tim kemanusiaan PBB telah tiba di Syria. Sesegera mungkin, tim tersebut akan mengunjungi kota-kota yang pernah menjadi medan perang. Di sana, mereka akan meninjau lokasi kejadian dan mendata jumlah korban secara independen. Kabarnya, tak kurang dari 2.000 orang tewas akibat represi militer dalam lima bulan terakhir.

DAMASKUS - Tumbangnya rezim Muammar Kadhafi di Libya tidak membuat Presiden Syria Bashar al-Assad gentar. Meski dunia menyoroti ketidakadilan yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News