ASTAGA! 10 Warga NTB Tewas Ditembak di Malaysia

Saat ini masih dalam proses. Ia tidak berani memastikan apakah warga tersebut merupakan TKI atau tidak. Menurut informasi yang didapatkan, korban sendiri lari dari Sumbawa ke Malaysia. ”Mungkin bukan TKI dia itu,” duganya.
Terkait pemulangan, juga merupakan urusan Kementerian Luar Negeri. Setelah sampai di Jakarta baru mereka dikirim ke NTB. Terkait biaya pemulangan sebenarnya harus ditanggung pihak keluarga. Apalagi korban berangkat dengan paspor pelancong. Sehingga negara tidak menanggung biaya pemulangannya. Jumlah biaya pemulangan bisa sampai Rp 40 juta. Jika keluarga tidak sanggup, harapan satu-satunya hanya meminta bantuan Kementerian Luar Negeri.
”Kalau dana di APBD itu untuk TKI B yang dideportasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan (BP3TKI) NTB Muahrom menambahkan, pihaknya juga belum mendapat kejelasan dari KJRI. Satu orang sudah diidentifikasi, sementara dua orang lainnya belum ada informasi resmi. Sebab saat kejadian tidak ada indentitas yang dibawa.
”Kita tidak bisa pastikan apakah mereka warga negara kita atau bukan,” katanya.
Pengakuan dari pihak keluarga menurutnya masih perlu dibuktikan lagi. Untuk itu pihaknya sudah mengirim petugas ke Sumbawa untuk memastikan informasi tersebut. KJRI meminta pihak keluarga dibawa ke Malaysia untuk keperluan identifikasi jenazah. ”Saat ini kami terus berkoordinasi dengan KJRI di Johor Malaysia,” ujarnya.(JPG/ili/r7/fri/jpnn)
MATARAM - Jumlah warga negara Indonesia (WNI) asal Provinsi Nusa Tenggarra Barat (NTB) yang tewas ditembak di Malaysia terus bertambah. Dinas Tenaga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia