Astaga, Banyak Pelajar Tebingtinggi Terlibat Prostitusi
Selasa, 08 Mei 2012 – 11:30 WIB
TEBING TINGGI - Sekitar 30 persen pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tebingtinggi terlibat prostitusi terselubung. Hal ini disampaikan oleh Ketua Lembaga Pemantau Aids dan Narkoba (Lapan) Kota Tebingtinggi, Aliyustono didampingi oleh Prayudi Syahputera, Senin (7/5) kepada Sumut Pos (JPNN Grup). Untuk mengetahui ciri-ciri pelajar yang sudah masuk kedalam jaringan prostitusi pelajar menurut Lapan dikatakan penampilan mereka menarik, wajah berkmekap dan menggunakan telephon seluler yang mahal, kebanyakan mereka dari kalangan keluarga pra sejahtera (kurang mampu), karena tidak mendapat kebutuhan ari orang taunya untuk memenuhi kebutuhan itu, mereka palajar banyak terjerat kelembah hitam.
Protitusi terselubung di kalangan pelajar ini terkesan rapi dan tidak diketahui oleh teman-teman kelasnya, tetapi ada yang membedakan antara pelajar pelaku prostitusi dengan pelajar biasa dari penampilan serta gaya hidup yang gelamor. "Sepintas tidak bisa dibedakan, tetapi untuk kebutuhan hidupnya lebih dari cukup, seperti memilik handphone mahal dan memakai pakaian mengikuti perkembangan trend model terbaru," jelas Prayudi Syahputera.
Baca Juga:
Di Kota Tebingtinggi menurut pengurus Lapan, kebanyakan pelajar yang terlibat prostitusi itu berasal dari kalangan pelajar yang indekos di Kota Tebingtinggi. Bahkan, tidak jarang juga adalah penduduk Kota Tebingtinggi asli. SMA swasta dan negeri yang ada banyak siswa perempuan terlibat jaringan terlarang ini. "Mereka (pelajar) awalnya tergoda dengan gaya dan penampilan temannya tergolong hidup dalam kemampuan membeli semua barang keperluan dengan mudah, itu yang membuat penarik temannya menjadi ikut masuk jurang lembah prostitusi ini," ungkapnya.
Baca Juga:
TEBING TINGGI - Sekitar 30 persen pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tebingtinggi terlibat
BERITA TERKAIT
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun